Berkat Ertiga, Suzuki Indomobil Sales mampu melalui tahun 2014 lalu dengan hasil paling maksimal yang bisa didapat. Pabrikan berlambang ‘S’ tersebut berhasil finish diurutan ketiga dalam bursa otomotif nasional dengan raihan penjualan sebesar 160.490 unit untuk seluruh produknya dari berbagai kategori, model maupun segment, itu artinya SIS menempati posisi tersebut selama dua tahun berturut sejak tahun 2013 lalu.
Statistik tersebut didapat dari jumlah retail sales produk Suzuki dimana secara umum diakui sebagai penghitungan paling akurat untuk menilai tingkat pertumbuhan penjualan dalam neraca perdagangan. Meskipun tipis, namun SIS mampu mencapai pertumbuhan pangsa pasar dibanding tahun sebelumnya yakni sebesar 0,3 persen dari 13,1 % pada 2013 menjadi 13,4% ditahun 2014 lalu.
Raihan tersebut terbilang cukup luar biasa mengingat sepanjang tahun 2014 lalu industri otomotif sebagaimana juga hampir seluruh sektor perekonomian di dalam negeri mengalami guncangan hebat akibat beberapa faktor eksternal seperti badai krisis ekonomi dunia serta beberapa peristiwa penting nasional yang berturut turut mengakibatkan situasi tanah ait menjadi kurang stabil hingga membuat tingkat kepercayaan maupun daya beli masyarakat ikut menurun secara signifikan.
Secara garis besar, kategori kendaraan niaga masih menjadi tumpuan utama pemasaran produk mobil Suzuki di Indonesia, melalui dua line up andalannya yakni Carry Futura 1,5 Pick Up dan Mega Carry, brand asal Jepang itu mampu menguasai market share 45,86 persen dari pasar commercial vehicle di tanah air. Total penjualan mobil niaga tersebut adalah 72.000 unit atau menyumbangkan 45 persen dari total sales SIS.
Namun bila melihat hanya dari sebuah produk saja, maka flagship mereka yakni Suzuki Ertiga masih menjadi mobil terlaris Suzuki sepanjang 12 bulan kemarin dengan 48.016 unit atau 30 persen dari seluruh penjualan sang produsennya tersebut. Kehadiran type terbaru yaitu Ertiga Sporty dan Ertiga Elegant nampaknya cukup berhasil membuat mobil ini tetap eksis ditengah persaingan di segmen low MPV yang semakin ketat.
Ketat karena sepanjang tahun lalu beberapa produsen turut meramaikan pasar paling gemuk ini sebut saja diantaranya Mobilio keluaran Honda Prospect Motor, meskipun telah diluncurkan sejak 2013 namun LMPV pertama HPM itu baru menemukan performa terbaiknya pada 2014. Ditambah lagi rivalitas dari nama – nama besar dimana seperti diketahui memang telah establish terlebih dahulu seperti Nissan Livina, Mazda VX1 serta tentunya duo Astra Avanza – Xenia.
Ertiga memang masih cukup impresif di tahun 2014, selain terus menjadi tulang punggung produsennya, MPV bonnet tersebut juga berhasil meraih beragam penghargaan atau predikat bergengsi pada sejumlah ajang prestisius diantaranya Car of The Year dan Value For Money car of The Year dari Frost and Sullivan, Best Resale Value versi ICLA Awards serta Best Small MPV oleh Indonesian Car Of The Year Awards dimana ini adalah kali ketiga secara berurutan diterima oleh Ertiga sejak mobil ini diluncurkan tahun 2012 lalu.
Lahirnya beberapa blog atau situs mengenai mobil Suzuki yang dibuat sebagai sarana penunjang penjualan oleh tenaga sales marketing mereka diantaranya juga disebut – sebut mampu membantu popularitas dari mobil besutan Maruti ini. Meskipun bukan website resmi SIS namun situs – situs seperti itu dinilai cukup efektif dalam menjaring konsumen terutama mereka yang terbiasa menggunakan media internet.
Suzuki juga selalu membuat kejutan bagi para penggemar LMPV andalannya itu, seperti ketika mereka menggelar Pesta Keluarga Ertiga di awal tahun 2014 lalu dimana rombongan konvoi masif mobil keluarga 7 seater itu yang berjumlah ribuan unit berhasil tertoreh dalam Museum rekor Indonesia atau MURI dalam kategori konvoi kendaraan roda empat sejenis dengan jumlah terbanyak.
SIS pun selalu menjaga hubungan mutualisme atau kedekatan dengan para pengguna produknya, sebagai contoh Ertiga, Suzuki selalu dan secara kontinyu mengadakan acara serta turut serta langsung dalam kegiatan pembinaan para penggemar Ertiga yang tergabung dalam komunitas seperti ERCI ayau Ertiga Club Indonesia serta Ertiga Mania(ErMan).
Kualitas Produk Bukan Umbar Diskon
Produk mobil murah hemat energi mereka bernama Karimun Wagon R nampaknya tak mau kalah dalam berkontribusi pada performa SIS di tahun 2014 lalu. Mobil mungil atau kei car ini mampu mancapai penjualan sebanyak 16.479 unit atau 10% dari retail sales Suzuki sepanjang tahun. Bukan itu saja, citycar ini berhasil mencatatkan progress pertumbuhan penjualan sangat tajam dibanding tahun sebelumnya yang hanya laku sebanyak 3456 unit atau naik sebesar 377%.
Sementara produk mother plan global Suzuki yaitu APV atau All Purpose Vehicle berada diurutan selanjutnya dalam daftar penyumbang penjualan SIS tahun lalu dengan 11.285 unitnya terserap oleh pasar serta berkontribusi sebesar 7%. Duo hatchback All New Swift dan New Splash masing masing laku sebanyak 3389 dan 3010 buah kendaraan, premium SUV Grand Vitara melengkapi raihan penjualan Suzuki dengan 747 unitnya laris manis diburu oleh para konsumen penggemar kendaraan adventure di Indonesia.
Meski harus menghadapi tingkat persaingan yang kian ketat serta kondisi perekonomian dan industri yang kurang menguntungkan pada 2014 lalu, namun Suzuki tetap teguh untuk tidak terjebak dalam perang diskon yang marak dilakukan oleh para rival utamanya. SIS berkeyakinan bila kualitas produk dan peningkatan layanan kepada konsumen adalah strategi pemasaran paling efektif untuk meningkatkan performa penjualan dan brand value mereka ditengah masyarakat negeri ini.
Dua kata kunci utama itulah yang terus dipertahankan oleh SIS mulai dari awal kehadirannya di bumi pertiwi hingga saat ini. Melalui 4 pilar dasarnya yakni Straight, Spirit, Sporty and Value, Suzuki selalu berupaya untuk menjadi brand otomotif yang dekat dengan masyarakat melalui jajaran line up berkualitas tinggi namun tetap terjangkau oleh daya beli konsumen dari segala lapisan atau struktur ekonomi, Ertiga, APV, Swift atau Karimun adalah contohnya.
SIS sendiri sebenarnya bukan anti diskon, sebagai salah satu ATPM besar, terlama serta paling berpengaruh di negeri ini, tentunya mereka harus mampu pula menyiasati psikologi konsumen dimana mau tak mau harus diakui memang cenderung menyukai program pemberian potongan harga pada sebuah produk, namun Suzuki memilih lebih menyikapinya secara bijak dan tidak mau terlalu mengumbar diskon besar – besaran secara membabi buta.
Mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas atau mutu produk menjadi senjata utama Suzuki untuk menjaga kepercayaan konsumennya. Hasilnya dapat dilihat melalui Carry misalnya, seri produk yang terdiri dari dua model yakni minibus serta small pick up itu telah menjadi salah satu product legendaris dalam industri kendaraan bermotor Indonesia dimana secara 30 tahun eksistensinya masih tetap menjadi andalan masyarakat terutama dari kalangan menengah sekaligus tulang punggung penjualan mobil Suzuki.
Melihat sepak terjangnya selama kurang lebih dua tahun ini, Ertiga juga diprediksi akan mengikuti jejak langkah kedua kompatriotnya tersebut. Tentunya hal itu hanya dapat terjadi bila Suzuki mampu meneruskan konsistensi mereka dalam mempertahankan kualitas produk, serta layanan penjualan hingga purna jual mereka terhadap konsumennya.